Malang Trip #4

April 17, 2016


Kali ini saya akan membagikan perjalanan saya, masih di Kota Malang. Sebelumnya saya sudah membagikan perjalanan saya di Kota Batu dan Malang dengan berbagai tempat wisata dan kulinernya juga. Sekarang perjalanan akan bergeser lebih jauh dan lebih menentang lagi. Sebenarnya perjalanan ke Bromo ini tidak direncanakan sama sekali. Baru sampai di Malang, saya dan beberapa saudara saya merencanakan untuk pergi ke Bromo. Hari keberangkatan pun tiba, kami memilih berangkat malam hari sekitar pukul 21.00 WIB. Namanya juga manusia, eh engga deh namanya juga orang Indonesia. Ngaret menjadi tradisi yang tidak bisa taklukan. Nyatanya kami berangkat pukul 22.00 WIB. Perjalanan ini kami tempuh dengan kendaraan roda dua sehingga perjalanan menjadi lebih menyenangkan karena merasakan langsung angin malam kota Malang. Bukan hanya itu, pemandangan jalan dapat kami rasakan langsung. Perhatian, bagi yang ga kuat dingin disarankan menggunakan jaket dan sarung tangan. Perjalaan semakin jauh akan terasa semakin dingin. Perjalanan kami kembali mengalami kesulitan, sekitar pukul 23.00 WIB salah satu rombongan kami mengalami kecelakaan kecil. Kendaraannya mengalami masalah mesin sehingga dua penumpangnya harus kembali sebelum sampai ke Bromo.

Tak terasa kami telah sampai di pos penjaga Bromo. Di sini kita diharuskan membayar tiket masuk seharga 75rb. Setelah menyelesaikan bagian administrasi, kami kembali melanjutkan perjalanan. Suasana jalan setelah melewati pos penjagaan ini sedikit berbeda dari sebelumnya. Suasana setelah pos lebih ramai karena banyakanya rumah-rumah penduduk yang menghiasi pinggir jalan. Melewati pos penjagaan bukan berarti jarak yang ditempuh menuju Bromo lebih dekat. FINALLY, YEY BROMO! Karena kami datang  saat weekend, risiko kami kalau venue terasa sangat ramai sekali. Kala begini sih siap-siap jago menyalip yah. Kami bergegas menyari lokasi yang tepat untuk melihat sunrise. Oh iya sebelumnya saya akan memberikan sedikit info bahwa tempat yang kami datangi adalah Penanjakkan Bromo. Tempat ini sudah terkenal sekali untuk melihat sunrise. Pengunjung diharuskan menanjak anak tangga yang cukup menguras tenaga. Baru sampai di atas kita akan masuk ke tempat yang seperti pendopo dengan suguhan pemandangan gunung Bromo dan Sumeru. Kebetulan karena saat kami datang masih gelap jadi belum terlihat. Udara di sini bahkan dingin sekali, mungkin 5x lipatnya atau 10x lipatnya dari perjalanan yang kami tempuh. Suasana ini membuat saya ingin cepat-cepat melihat sunrise.





Ketika kami sedang istirahat, suasana berganti riuh dengan suara jeritan beberapa orang. Ternyata itu menandakan bahwa sunrise sudah mulai muncul. Kami pun bergegas melipat tikar dan mengambil tas untuk menuju tempat melihat sunrise. Subhanallah... Bukan main indahanya. Langit yang sebelumnya gelap dengan bintang yang bertebaran seketika berubah menjadi warna biru dengan sedikit warna orange. Cahaya yang lebih terang mulai muncul. puncak Bomo yang ada diseberang mulai menampakkan dirinya. Semakin matahari muncul, keriuhan pengunjung yang kagum akan fenomena ini semakin meriah. Tidak ingin melewatkan hal seperti ini, semua pengunjung mulai mengabadikan hal tersebut. Jadi, bagi kalian yang minat untuk mengabadikannya siapkan tongsis kalian yah!

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook