Hutan Mangrove Karang Song Indramayu

Juli 07, 2016

Indramayu? Di mana sih? Emang ada Indramayu di Jawa Barat? Bukannya di Jawa Timur atau Tengah yah? Itulah beberapa kalimat tanya yang selalu menyerang saya ketika sedang menjelaskan darimana asal saya. Kota Indramayu yang sesungguhnya bukanlah kota melainkan kabupaten, memang tidak cukup terkenal di kalangan masyarakat. Mungkin ada satu atau dua orang yang tahu tapi bukan mengenai potensi hebat yang dimilikinya melainkan hal buruknya. Indramayu sendiri merupakan daerah pesisir dengan potensi sumber daya alam yang begitu melimpah. Pipa-pipa minyak dan gas akan terlihat di pantai Indramayu. Jadi jangan heran kalau laut Indramayu berwarna coklat hehehehe. Btw, ngomongin masalah pantai kali ini saya akan menceritakan salah satu pantai di Indramayu. Salah satu? Berarti ada salah dua, tiga, dan seterusnya dong? Tentu aja. Namanya juga daerah pesisir, Indramayu memiliki potensi pariwisata yang warbiasa sekali (kalau dikelola oleh pemerintah dengan baik).


Namanya Pantai Karang Song. Bagi yang suka mantai atau berjemur, di sinilah pilihan yang paling tepat. Panasnya Indramayu dijamin ga akan mengecewakan pengunjung yang ingin menghitamkan kulitnya. Jadi, ga akan kalah sama Bali nih. Oh iya yang bosan dengan pantai, di sini juga ada wisata alam selain melihat pantai, berjemur, atau minum air kelapa. Sebelum masuk ke pantai kita akan melihat gubuk kecil yang merupakan loket masuk Hutan Mangrove Indramayu. Wisata Hutan Mangrove Indramayu ini sebenarnya masih terbilang baru. Hal ini dilakukan untuk pelestarian hutan mangrove dan mencegah terjadinya abrasi. Pengunjung yang akan mengelilingi hutan mangrove ini akan dikenakan biaya 15ribu/orang. Setelah melakukan pembayaran kita akan diajak ke sebuah perahu yang akan mengantarkan kita ke hutan mangrove. Yah sekitar 100 meteran deh (mungkin). Di sini disediakan 3 jenis perahu untuk mengantar pengunjung. Pertama, bentuknya semacam godola sehingga kita ga akan kepanasan dan tempatnya juga nyaman. Kedua, perahu nelayan tanpa penutup di tas kepala kita tapi masih tetap nyaman kok, terakhir, jenis perahu ini sedikit lebih ekstrim karna hanya beralaskan papan tanpa penutup. Di sebrang tempat kita menunggu perahu datang ada ikonik yang begitu besar. Ya, huruf yang bertuliskan Karangsong. Ayooo.. jangan lupa setel kameranya yah. 

Sampai di tempat pemberhentian, pengunjung akan disambut dengan gapura selamat datang. Jangan khawatir tersesat di dalam hutan yah. Di sini, pengunjung cukup mengikuti jalan setapak yang dibuat dari bambu sehingga tidak akan membuat pengunjung tersesat. Jangan lupa bawa kamera dan tongsis yah. Spot yang bagus buat selfie, wefie, atau pun hunting foto.


Di tengah perjalanan, kita akan keluar dari suasana hutan mangrove. Jalan setapak akan menuntun kita ke pantai Karang Song. Bagi pengunjung yang kelelahan atau kelaparan bisa istirahat sejenak di gazebo yang sudah disediakan. Semuanya gratis kok, asal ingat yah jangan merusak atau membuang sampah sembarang. Demi kelestarian hutan dan keamanan kita harus selalu menjaga ketertiban selama di hutan mangrove.



Sebenarnya akses ke pantai Karang Song itu banyak. Jika ingin suasana yang nyaman dan sepi pilihlah akses yang ke hutan mangrove. Berbeda yang ingin menikmati asinnya air pantai, pengunjung dapat berenang dan bersantai di pantai Karang Songnya tanpa masuk ke Hutan Mangrove. Walaupun air pantainya tak seindah di Bali atau pantai lainnya. Menurut saya kebersihan pantai di sii yang paling juara deh. Bukan hanya itu, ombaknya yang tenang pun dapat menyegarkan mata. Pilihlah gazebo yang dirasa nyaman. Istirahatlah sejenak sembunyikan diri dari sinar matahari. Biarkan angin membelai wajah sehingga suasana rileks akan terasa.


Setelah selesai menikmati suasana pantai, pengunjung akan diarahkan masuk kembali ke hutan mangrove. Sebelum kembali melihat rimbunnya pohon mangrove, pengunjung akan disambut dengan hamparan pohon mangrove yang masih kecil. Yah, tempat budidaya pohon mangrove. Konon sih, pohon-pohon tersebut ditanam oleh pemerintah, masyarakat, dan pertamina. Hal tersebut guna melestarikan pohon mangrove. Nah, kembali ke hutan mangrove. Di arah pintu keluar ini kita akan menemukan jembatan hijau yang lucu sekali. Jangan lupa yah, kemana pun kita pergi jangan sekali-kali meninggalkan sampah dan merusak fasilitas umum. Demi kenyamanan bersama mari kita melindungi dan menjaga potensi hebat yang dimiliki daerah masing-masing. Terima kasih.

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook