Curhatan Mahasiswa Tingkat Awal

Desember 15, 2011

Engga kerasa semester 1 bakal saya lewati, fabalous!!!! I’m not a student of senior high school anymore. I will face to UAS on 4th january 2012. The first time to face UAS and i don’t know what mus i do. If you say that i must study, and i will say NO!!! i can’t read world in my book, it’s very difficult. I can’t undertand. Siapa bilang jadi mahasiswa itu enak? Big no! Mungkin kalian menganggap kuliah itu enak, engga ada aturan, seragam, upacara, guru, atau apapun. it’s wrong and dont think about this. mahasiswa itu punya bebabn yang besar. mahasiswa sudah menyangkut lingkup masyarakat, different when you still at senior high school. mahasiswa harus punya wawasan luas, dan yang terpenting harus memiliki IP yang tinggi. Parents want be their child has good IP and has a job. Kalau bisa jangan mencari pekerjaan melainkan menciptakan pekerjaan sehingga mengurangi pengangguran yang merupakan masalah besar di negara ini.

Bagaimana dengan saya? Jangan tanya tentang saya, hati kecil saya sering berkata kamu engga cocok jadi mahasiswa #jleb berasa tertusuk jarum. Itulah yang bikin saya psimi tapi setidaknya saya mulai berusaha menjadi mahasiswa yang sesungguhnya. Apalagi sekarang menjelang UAS yang lebih asik nulis di blog ketimbang baca buku lol. Sungguh kalian bakal ngerasain menjadi mahasiswa ketika belajar menjelang UAS dan akan mengetahui perbedaan yang drastis antara SMA dan kulia, try it!!!
kata mama, 

'kamu itu harus aktif di kelas dan hima suatu saat nanti keaktivan mu akan membuahkan hasil, serta jangan lupa dapatkan IP yang tinggi sehingga kelak saat lulus kuliah mudah untuk mendapatkan pekerjaan' - mama.

Iya, sekarang saya sudah masuk ke semester 3, tingkat 2 cyiiiiiiin~(maca cips?? Cumpeeeeeh?).  Saya ini mahasiswi jurusan bahasa dan sastra indonesia tapi kelakuan menulis 0 gileeeeee. Ya allah jadikanlah hambamu mahasiswi yang sukses dan pintar pula, amin(doa mahasiswi). Hari pertama sih santai, rata2 dosen ngasih kebaikan yang tak ternilai di awal pertemuan pertama. Dapat dispensasi saat telat, materi belajar ditunda sampai pertemuanu kedua, dan masih bisa ketawa ^^ loh emangnya pertemuan berikutnya engga bisa ketawa?? Tentu bisa doooooong, ketawa tiba2 di kelas masih boleh kok yaaah palingan disuruh cabut dari ruang kelas aja sih hahahahaaaa~kali ini sih ke kampus rasanya beeda banget sama tahun kemarin. Iya jelas dooooooong, dulu kan masih bercap mahasiswa baru a.k.a junior. Bingung diamana kelas, jadi kudu nyari temen sekelas yang bisa diajak janjian ke kelas bareng. Masih bingung sama denah kampuslah, bingung pula banyak orang2 yang lalu-lalalng di kampus, dan sebagainya deh. Sekarang sih santai weeeeeh, udah tahu bakal di kelas mana gw belajar, mata kuliah apa yang bakal dipelajari di  jam itu, paliangan gw aja yang keder lihat orang2 yang lalu-lalang kemana2 dan ternyata itu mahasiswa baru lagi bingung nyari kelas.

Hari pertama ngampus di semester 3 ini agak sedikit rancu di jadwal mata kuliah nih. Di malam hari sebelum ngampus, berkali2 sms ralat ttg jadwal -_____- untung sekali ketua kelas yang baru cepat tanggap loooooh. Thank you, Ira. Walapun begitu ada aja yang engga tahu ttg jadwal. Temen saya yang namanya (sebut saja mawar). Udah dijarkom malamnya kalau kuliah mulai dari jam 10.20. Eeeeh tahunya tuh anak ngampus jam 7 coba. Untung aja dia nanya ke temen yang lainnya jadilah dia balik lagi ke kosan -____- sempet sih dia sms saya, tapi karena dianya ganti nomor dan saya juga ganti nomor alhasil dia pun di PHP-in dooong sama nomor saya yang lama. Nah gara2 dia engga ngasih tahu nomor ke ketua kelas pula akhirnya insiden salah jam itu terjadi. Jangan lagi2 iya nak ;) oh iya mengingat saat masa2 saya masih mahasiswa baru a.k.a junior(kece, dilempar golok!). hari itu mata kuliah morfologi, biasalah orang indonesia-kan seneng banget ngaret.  Hari pertama itupun banyak banget  yang telat. Dalam pikiran sih gw mikir kalau mereka bener2 temen sekelas. Tengok kanan-kiri bisi ada teman khayalan hihihiiiiy~ engga ketang becandaan saat dosen mulai absen semua tenang dooong tapi ketika dosen menyebut nama kelas kita disela2 absennya itu tiba2 seorang anak laki2 berdiri dan bertanya.
Anak laki-lak(ALL): bapak?*angkat tangan*
Dosen(D): iya ada apa?
ALL: ini kelas dik A iya?
D: iya emang kenapa?
ALL: maaf pak, saya salah masuk kelas*ngeluyur keluar*
Anak kelas: ketawa!!!!

Beberapa orang menyatakan bahwa menjadi mahasiswa lebih digemari ketimbang jadi siswa. Tetapi masa SMA menjadi kenangan yang tidak terlupakan. Terbuktikan bahwa manusia itu tidak selalu merasa puas hahaha. Kebanyakan orang yang menyukasi status mahasiswa karena dianggap bebas melakukan apapun. Maksudnya bebas dalam cara berpakaian tanpa harus menggunakan seragam. Jadi, saran sih bagi kalian yang ingin merasakan kebebasan jangan ambil jurusan yang menyediakan seragam. Karena ada beberapa kampus yang memberikan seragam untuk mahasiswanya. Terus ada lagi, lebih banyak waktu mainnya ketimbang waktu belajarnya. Ada satu hal yang palingengga disukai yaitu status mahasiswa tingkat akhir. Padahal udah mau lulus aja maunya dipanggil mahasiswa baru. Yah bolehlah mahasiswa baru di tingkat akhir gitu, Oke? Lagian engga nyadar umur bangetlah. Jabatan mahasiswa baru itu emangasik tapi engga selama itu dipake. Karena engga akan berasa tiba-tiba ada ditingkat akhir aja. Seperti saya inilah macamnya, berasa baru kemarin di ospek sekarang udah jadi mahasiswa tingkat akhir yang ripuh ngurusin proposal skripsi. Sebagai mahasiswa saya merasa tidak dihargai. Ada kebijakan pemerintah yang baru mengenai sekolah profesi yang wajib dilakukan oleh calon guru. Berhubung saya ada di kampus yang berlebelkan keguruan menuntut saya untuk mengikut kebijakan tersebut. Fungsi kebijakan itu sendiri ditujukan bagi calon guru yang ingin mendapatkan hak yang lebih dari biasanya. Itu pun diperuntukkan untuk kaum yang nonpendidikan. Jadi, adanya kampus berlebel keguruan itu untuk apa? Pajangan semata? Yang berpikir menjadi guru itu gampang, mulai sekrang open your mind! Coba deh berdiri di ruang kelas dengan melakukan kontak mata. Kemudian mulailah berbicara dihadapan siswa. Secara teknis mungkin itu mudah tapi tidak saat prosesnya. Karena pada dasarnya seorang guru tidak hanya mengajarkan apa yang ada di buku ataupun kurikulum. Guru juga harus memperhatikan kondisi setiap individunya. Bayangkan jika jumlah siswa di kelas 45 orang dikali 3 kelas yang diajarnya, berarti 135 orang. Satu siswa aja belum tentu hafal nama lengkapnya inilagi 135 orang.

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook