Pelibatan Keluarga dalam Pengunaan Internet Sebagai Sumber Belajar Anak

Mei 19, 2018

Keluarga merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat, sehingga keluarga menjadi tempat pertama bagi anak belajar interaksi. Keluarga dapat memengaruhi perkembangan sikap seorang anak nantinya. Peran keluarga dalam perkembangan anak dapat dilihat dari usaha orangtua mendidik anak. Untuk mendidik seorang anak, orang tua harus menciptakan lingkungan menyenangan di rumah. Berdasarkan  buku Menjadi Orang Tua Hebat (dalam Menciptakan Lingkungan Menyenangkan di Rumah) mejelaskan cara menciptakan lingkungan nayaman di rumah, yaitu memberi kesempatan anak bermain bersama teman sebaya, mengajak anak membantu pekerjaa rumah sesuai dengan kemampuannya, berkomunikasi efektif dengan bai, dan kembangkan literasi keluarga dengan mengenalkan buku pada anak. Bukan hanya itu, cara orang tua mendidik anak juga harus menyesuaikan dengan masa perkembangan anak dan perkembangan lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, orang tua diharuskan memiliki pengetahuan dasar tentang cara mendidik anak.

Selain sebagai kelompok terkecil, keluarga menjadi pendidikan pertama anak dalam proses belajar sebelum lingkungan atau pun sekolah. Founder Cahya Communication (dalam 6 Aspek Mendidik Remaja) menjelaskan enam aspek yang harus diperhatikan orang tua dalam mendidik anak remaja, pertama aspek fisik, aspek kognitif, aspek emosi, aspek sosial, aspek moral, dan aspek psikoseksual. Keenam aspek tersebut menjadi tahap perkembangan anak yang harus diperhatikan orang tua. Sebagai pendidikan pertama, keluarga harus terlibat langsung dalam mendidik anak. Keluarga menjadi peran pennting dalam mendidik anak sehingga orang tua harus mendampingi anak selama masa perkembangan. Terutama pada masa remaja di mana pada masa ini anak dinilai agresif, bersikap ingin tahu, dan emosi yang belum terkendali. Hal tersebut dipengaruhi karena remaja dalam masa pubertas. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk menyikapi anak yang menjelang masa remaja (dalam Peran Orang Tua dalam Pendampingan Remaja), yaitu menjalin komunikasi dua arah, bekerja sama dengan guru, menghilangkan persepsi pacaran adalah penyemangan belajar, memperkenalkan anak pada ajaran, norma, dan nilai agama,dan mengawasi mereka dalam penggunaan telepon, tablet, dna menonton televisi. Langkah terakhir merupakan kesulitan yang sedang dialami beberapa orang tua. Bahkan keberadaannya tidak dapat terlepas dari kehidupan.

Teknologi merupakan sarana yang sangat penting pada era kekinian. Keberadaan teknologi yang semakin hari semakin berkembang tentu semakin kuta dlaam kehidupan sehari-hari, bukan hanya bagi orang dewasa saja melaink anak-anak. Teknologi yang paling menyedot perhatian masyarakat sekarang yaitu penggunaan internet. Internet merupakan salah satu perkembangan teknologi yang menyediakan jaringan luas sehingga penggunanya dapat mengakses apapun hanya dalam satu klik saja. Kini penggunaan internet tidak asing bagi anak-anak. Mereka dapat mengakses melalui handphone atau komputer. Keberadaan Internet tentu saja tidak lepas dari tangan orangtuanya. Namun, beberapa orangtua hanya sekejar memberikannya tanpa melakukan pengawasan. Hal tersebut menyebabkan anak-anak terkadang lepas kontrol untuk mengakses apapun di internet..  Orang tua harus menyadari bahwa internet dianggap sebagai dua sisi mata pisau, ada yang baik dan juga buruknya. Efek baiknya internet dapat membantu penggunanya dalam mendapatkan pengetahuan yang belum didaptkan sebelumnya. Hal tersebut jelas memberikan hal positif. Berbeda halnya dengan efek buruknya yang dapat menimbulkan masalah mulai kecanduan hingga tindak kriminalitas.

Masalah penggunaan internet kini semakin menjamur di kalangan anak, seperti kecanduan game hingga bermain media sosial tanpa mengenal waktu. Pada era kekinian keberadaan game terutama media sosial sangat menyedot perhatian anak-anak. Masalah tersebut tentu berakar dari penggunaan internet yang lepas dari pengawasan orang tua. Kecanduan game hingga bermain media sosial tak lepas dari pola asuh orang tua yang kurang tepat. Kurangnya perhatian pada anak menjadi penyebab lain dari maslah ini. Beberapa orang tua memilih penggunaan hanphone sebagai alternatif mendidik anak. Tidak heran jika ditemukan beberapa anak-anak di bawah umur sudah sibuk memegang handphone untuk mengakses internet. Bukan hanya itu, penggunaan internet di kalangan remaja juga sangat dibuthkan sebagai sumber belajarnya sehingga penggunaan internet jelas tidak bisa dilarang. Namun, dibalik kegunanaan internet sebagai sumber belajar tidak bisa dilepas begitu saja. Beberapa konten negatif bisa saja muncul baik secara tidak sengaja ataupun tidak sengaja. Berdasarkan artikel Sahabat Keluarga (dalam Cara Jitu Hindari Anak dari Konten Negatif Gawaimembagikan beberap tips jitu untuk hindarkan anak dari konten negatif gawai yang dijelaskan oleh Diena Haryana (pegiat perlindungan anak dari SEJIWA). Selain itu, penggunaan media sosial yang marak di kalangan anak-anak harus menjadi perhatian orang tua. Penting bagi orang tua untuk mengetahui apa saja media sosial yang sedang disenangi kini. Hal tersebut untuk mengetahui apa yang terjadi pada anak saat di dunia media sosial. Dengan demikian, orang tua harus terlibat langsung untuk mengawasi kegiatan anak dalam menggunakan internet sebagai sumber belajar. Pelibatan orang tua dalam penyelenggaraan pendidikan di era kekinian diharapkan mampu mengurangi masalah tumbuh kembang anak. #sahabatkeluarga

Referensi: Cara Jitu Hindari Anak dari Konten Negatif GawaiMenciptakan Lingkungan Menyenangkan di RumahPahami, 6 Aspek Mendidik RemajaPeran Orang Tua dalam Pendampingan Remaja

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook