CERITA DGP

Ada yang bermasalah dengan bekas jerawat, noda hitam, atau flek hitam? Bingung mau hilanginnya gimana? Pakai skincare apa yang cocok buat masalah terseut? Tenang aja. Kali ini saya akan berbagi pengalaman tentang masalah bekas jerawat, noda hitam, atau flek hitam. Akhir-akhir ini emang lagi sering banget muka kedapetan jerawat apalagi habis masa menstruasi nih. Paling ribet bukan pas jerawatannya, tapi setelahnya. Kadang jerawat yang mampir itu meninggalkan bekas yang gengges banget deh.

Kebetulan banget nih cari-cari produk yang cocok buat masalah itu akhirnya dapat dari review beberapa orang tentang Dark Spot Esnce  Lacoco En Nature. Beberapa review mengklaim bahwa serum yang juga essence ini  dapat memudarkan bekas jerawat dengan hasil yang maksimal. Tanpa pikir panjang atau ba-bi-bu-be-bo akhirnya saya memutuskan untuk beli serum ini deh. Sebelum membahas bagamana selama pemakaiannya, ada baknya saya kasih tahu dulu tentang kemasan, tekstur, aroma, dan kandungannya.

1. Kemasan

Dark Spot Essence Lacoco En Nature memiliki kemasan yang sama seperti serum lainnya. Bentuknya botol kecil dengan bahan kaca dan tutup botol berbentuk pipet. Produk ini juga dilengkapi dengan kotak kecil untuk melindungi botolnya. Warna serum ini didominasi dengan warna ungu dan hitam. Menurutky warna yang feminim, tetapi cukup tegas. Serum ini memiliki isi sebanyak 12ml, cukup kecil untuk ukuran sebuah serum. Namun, ukuran yang kacil seperti memudahkan untuk dibawa berpergian. Keterangan mengenai kandungan, cara pemakaian, fungsi, bpom, dan sebagainya tersimpan di kotak. Di bagian botolnya hanya ada nama brand-nya saja.

2. Tekstur dan Aroma

Setiap serum memiliki tekstur yang berbeda-beda loh. Dark Spot Essence Lacoco En Nature memiliki tekstur yang sangat kental. Sebenarnya ada baknya juga tekstur serum kental. Pemakaian jadi tidak boros karena cukup 1-2 tetes saja. Warna serum ini berwarna putih bening. Menurutku, aroma serum ini agak mengganggu karena kurang nyaman ketika dihirup.

3. Kandungan

Saatnya membedah kandungan yang ada di serum ini. Penting sekali untuk mengetahui kandungan seuah skincare yang akan digunakan. Hal itu dapat mencegah alergi atau iritasi tehadap kandungan tetentu. Nah untuk Dark Spot Essence Lacoco En Nature memiliki kandungan yang sesuai dengan fungsi yaitu menyamarkan bekas jerawat, seperti Niacinamide, gluconolactone, tranexamic acid, salicylic acid, xanthangum, acacia senegal gum, glycolic acid, propylene glycol, glycerin, sodium, hydroxymethylglycinate, dan sebagainya.

4. Cara Pemakaian

Pemakaian Dark Spot Essence Lacoco En Nature cukup dengan mengaplikasikan 2-4 tetes pada wajah dan leher. Sebaiknya gunakan hanya di malam hari dan gunakan sunscreen keesekan harinya. WAJIB hukumnya menggunakan sunscreen setelah penggunaan Dark Spot Essence Lacoco En Nature di malam hari.

5. Setelah Pemakaian

Selama pemakaian Dark Spot Essence Lacoco En Nature, ada beberapa hal yang wajah saya alami. Pertama, beberapa bekas jerawat dengan kegelapan sedang cepat memudar, sedangkan bekas jerawat dnegan kegelapan tinggi masih dalam proses. So far so good. Pemakaian serum ini sudah dilakukan selama kurang leih 3 bulan untuk satu botol. Kenapa bisa? Pemakaian hanya menggunakan 1-2 tetes saja. Selain hemat juga, saya menghindari kekeringan di wajah. Walaupun serum ini bak untuk menyamarkan noda hitam, pemakaiannya juga dapat menyebabkan kulit wajah menjad kering apalagi di lipatan hidung bagian bawah. Selain menyamarkan noda hitam, serum ini membuat wajah menjad lebih bersinar loh. Setiap pemakaian Dark Spot Essence Lacoco En Nature, wajah terasa lebih bersinar di pagi hari loh. Pokoknya rekomen banget sih serum ini.

Serum Dark Spot Essence Lacoco En Nature tersedia di bebagai e-commerce kok. Secara official harga serum ini adalah 190k. Tebilang cukup mahal untuk isi serum 12 ml, tetapi kandungan dan manfaatnya bukan main melimpahnya. WORTH IT!!

Instagram: @nvdgp

Email: noviasaridgp@gmail.com

Situ Patengan

Akhirnya bisa juga menyempatkan liburan di saat pandemi. Dari awal pandemi muncul di Indonesia, sama sekali belum melakukan perjalanan jauh nih. Sudah lewat setahun dan kondisi agak membaik menjadi alasan untuk memutuskan liburan di tengah pandemi. Bukannya melanggar aturan pemerintah yah, liburan tetap dilakukan secara prokes kok. Jadi, saya dan beberapa teman pun memutuskan liburan sejenak ke tempat yang tidak jauh sekali, yaitu Ciwidey.

Liburan kali ini hanya memakan waktu dua hari satu malam saja. Perjalanan dilakukan bersama dua orang teman lainnya. Kita sepakat menggunakan mobil pribad yang sudah dipastikan supir jarak jauhnya ya saya hahaha. Awal keberangkatan kita mulai sekitar pukul 9 pagi. Karena masih ada pandemi, kami memutuskan melihat situasi di jalan terlebih dahulu sebelum booking hotel. Biasalah, tim dadakan kek tahu bulat gitu.

Selama perjalanan, kami tidak mengalami masalah. Karena keberangkatan kami di weekday, jalanan terasa lebih kosong apalagi ada pandemi gini. Orang-orang kayanya agak sungkan untuk liburan. Sesampanya di kota, ada masalah sedikit karena kami salah keluar pintu tol sehingga memakan waktu lebih lama karena harus putar balik jalan. 

Sekitar pukul 1an, kami sampai di Soreang. Kami memutuskan untuk mampir di rumah makan yang kami dapatkan dari Google. Alhamdulillah ga zonk untuk tempat makannya, recommended sih! Kalian yang mau cari tempat makan bisa banget sih mampir ke RM Sarumpun Dapuran Awi di Soreang. Tempat makannya sunda banget, ngeeeeunah deh. Sembari makan, kami pun mencari hotel melalui aplikasi, sayang sekali karena hotel inceran kami sudah penuh. Setelah gagal di hotel pertama, kami mendapatkan sebuah hotel. Hotel yang kami pilih ini ternyata masih bagian dari Perhutani. Selesai urusan perut, kami pun bergegas menuju hotel karena sudah ingin istirahat. 

Akhirnya kami pun sampai di hotel yang kami booking sebelumnya, yaitu Patuha Resort. Kami check-in di bagian resepsionis sembari melihat-lihat situasi hotelnya. Hotel ini berada di lokasi sebuah hutan, terlihat dari suasana tanaman dan pohon tinggi sebagai ciri khas hutan, suara binatang seperti burng, dan dekorasi hotel yang berbahan kayu. Setelah mengurus check-in, kami di antar ke sebuah kamar. Sumpah kamar yang kami ambil ada di bagian belakang dan cukup jauh dari resepsionis hotel. Butuh effort lebih untuk pindahin barang bawaan dari mobil ke kamar.  Selesai dengan urusan angkut barang bawaan, kami memutuskan mengelilingi wilayah hotel. Hotel yang kami tinggali saat itu memang cukup bagus dan tenang. Review hotel akan dibuat di postingan selanjutnya yah, tungguin!!

Rusa di Rancaupas

Sore berganti malam dan malam berganti pagi. Kami sudah bersiap untuk liburan! List pertama tempat wisata yang akan kami kunjungi adalah Rancaupas. Ya, tempat ini yang sangat terkenal dengan penangkaran rusanya. Untungnya lokasi hotel kami tidak jauh dari lokasi wisata yang akan kami kunjungi. Jadi, perjalanan kami tidak memakan banyak waktu. Sesampainya di Rancaupas, kami diwajibkan menguruskan pembayaran. Berikut ini rincian biaya tiket masuk Rancaupas:

Tiket masuk             15000/org

Parkir mobil             10000/mobil pribadi

Setelah beres urusan tiket dan parkir, kami mencari sarapan lebih dahulu. Saat di hotel kami tidak memesan kamar dengan paket sarapan sehingga kami harus mengisi amunisi. Jangan khawatir, di Rancaupas tersedia tempat makan di sekitar parkiran. Setelah itu kami pun masuk ke penangkaran Rusa. Setiap pengunjung dperkenankan untuk membeli wortel yang ada di pintu masuk. Harga wortel mula dari 10rb-30rb, tinggal dipilih saja. Selama di tempat epnangkaran rusa, jangan lupa mengabadikan momen dengan rusa-rusa yah. Jangan takut yah karena rusa di sini semuanya jinak kok.

Situ Patengan

Puas bermain dengan rusa, kami pun berajak dari Rancaupas menuju Situ Patengan. Tempat kedua ini merupakan sebuah situ yang berada di Ciwidey. Kendahan di danau ini sudah terkenal di kalangan wisatawan. Danau ini juga sangat tepat buat wisatawan yang ingin piknik atau sekedar healing dari hiruk-pikuk perkotaan. Betah banget deh lama-lama di sini apalagi cuacana yang adem dan sejuk sangat mendukung buat galau wkwkwk. Oh iya, Situ Patengan ini berada di lokasi wisata loh. Tidak hanya ada situ, di sekitarnya pun ada lokasi wisata yang wajib dikunjungi. Sebelum menuju Siu Patengan, di bagian pintu masuk sebenarnya kami diberikan dua tawaran, yatu tiket terusan dan tiket satuan. Tiket terusan seharga 100rbuan, sedangkan satuan tergantung wahananya. Selain wahana wisata, di sini juga menyediakan penginapan. Kalian yang ingin menikmati sunset atau sunrise di Situ Patengan ada baiknya menginap di sini. Pemandangan penginapan di sini langsung mengarah ke Situ Patengan loh.

Pinisi Resto

Jembatan Gantung Pinisi Resto

Nah, berhubung kami memilih tiket satuan dan termasuk Situ Patengan, sayang banget kalau dari Situ Patengan langsung pulang. Sebelum pergi kami mendatangi satu per satu wahana yang sudah dipilih sebelumnya, yaitu sebuah jembatan terapung yang berada di danau Situ Patengan, Pinisi Resto yang berbentuk perahu, taman kelinci, dan petik bunga strawberry. Sebenernya ikonik selain Situ Patengan adalah Pinisi Resto loh. Bentuk resto ini tidak seperti bangunan biasanya melainkan berbentuk sebuah kapal pesiar yang besar dengan bahan bangunan kayu. Sebelum ke Pinisi Resto, kami leih dulu mendatangi jembatan terapung yang dibuat di atas Situ Patengan. Salahnya kami karena waktu sudah siang sehingga sangat panas untuk menyebrangi jembatan itu.

Kebun Strawberry

Selesai befoto-foto, saatnya kembali bejalan. Eh ternyata kami mampir lbiih dahulu ke taman kelinci. Lagi-lagi karena waktu, kelinci yang telihat di sini sedikit. Mereka sedang menikmati tidur siangnya. Hanya beberapa kelinci yang terlihat mata, tapi sangat menggeaskan sekali. Puas bermain-man dengan kelinci akhirnya kami menuju Pinisi Resto. Dari Pinisi Resto ini, pemandangan Situ Patengan sangat telihat jelas sekali. Kalian bisa makan sembari menikmati pemandangan dan udara yang begitu indah dan sejuk. Satu per satu semua wahana kami coba hingga kami pun pulang dengan dua kota strawberry yang dipetik sebelumnya. Sebenarnya lebih banyak makan saat metik daripada bawanya hahaha. 

Semua wahana selesai dikunjungi, kami pun bergegas pulang. Dasarnya kami doyan jalan-jalan, bukannya pulang malah mampir ke Bandung, lebih tepatnya ke Braga. Alasannya sih cuman buat mau makan sama beli kopi, tpi kenyataannya ya emang kangen aja udah lama ga ke Bandung. Lama tinggal di Bandung pun tetep aja bikin bingung kalau ditanya: mau makan apa? Untung melipirnya ke Braga jadi banyak pilihan buat makan dan kopi juga. Selesai makan dan beli kopi, kami berjalan sedkit untuk mengelilingi suasana Braga di sore hari. Sekalian nostalgia gitu. Bandung saat ini terasa lebih sepi sih mungkin karena masih pandemi juga. Jadi, suasana ga begitu padat dan ramai. Sudah hampir malam, urusan perut pun selesai. Saatnya kami pulang.

Selama liburan singkat ini memang terasa sekali perbedaannya. Pandemi ini merubah kebiasaan kami. Setiap berkunjung ke tempat wisata harus menggunakan masker, cuci tangan terlebih dahulu, dan juga harus jaga jarak. Rasanya memang agak asing, tetapi demi kesehatan juga prokes tetap dilakukan. Masa habis leburan besoknya sakit, kan ga asik. Jadi, buat kalian yang ingin merencanakan liburan wajib hukumnya untuk tetap prokes yah. Selamat liburan!!!!

Saatnya racun skincare nih. Kali ini mau kasih tahu produk baru Scarlett Whitening yang lagi dipakai akhir-akhir ini. Sebelumnya, Scarlett Whitening sudah mengeluarkan dua produk serum, yaitu Brightly Serum dan Acne Serum. Review dua seru tersebut bisa dibaca di sini ya! Nah kali ini Scarlett memproduksi varian serum baru loh. Tentu saja dengan komposisi dan fungsi yang berbeda dari sebelumnya. Produk baru Scarlett Whitening yang dimaksud merupakan Growtening Serum Scarlett Whitening.

Growtening Serum Scarlett Whitening ini memiliki banyak kandungan yang berfungsi untuk mencerahkan kulit wajah, membuat wajah leibh glowing, memudarkan bekas jerawat, menyehatkan kulit wajah, menyamarkan garis-garis halus dan flek hitam, dan menenangkan serta memperbaiki skinbarrier.

1. Kemasan

Glowtening Serum Scarlett Whitening memiliki kemasan yang sama dengan serum sebelumnya (Brightly Serum dan Acne Serum).  Kemasan botol terdiri dari dua lapisan, yaitu kardus untuk bagian luar dan plastik di bagian dalam sehingga botol serum aman dalam proses pengiriman. Warna Growtening Serum Scarlett Whitening ini hampir sama dengan Brightening Serum loh. Jadi, harus diperhatikan sekali ketika menggunakannya.

Botol serum memiliki ukuran yang pas (tidak kecil, ataupun tidak besar) untuk dibawa berpergian. Serum ini berisikan 15 ml/0.5 fl.oz dengan tutup berbentuk pipet. Menurut saya pribadi, bentuk kemasan botol seperti ini untuk seru sangat efisien. Di bagian botol juga terdapat cara pemakaian serum, cara penyimpanan, cara pemakaian, dan kandungan serum. Selain itu, BPOM terlihat jelas di botol ini. 

2. Tekstur dan Aroma

Beberapa orang mungkin beranggapan bahwa menghabiskan waktu liburan lebih baik di pantai. Keindahan deru ombak, suara angin, birunya awan dan air laut, putihnya pasir, hingga senja dan sunrise yang memanjakan mata menjadi pilihan orang-orang untuk berlibur ke pantai. Namun, ada kalanya sesuatu yang terus-terusan dilakukan akan terasa bosan, bukan? Nah, saat rasa bosan tersebut datang ada baiknya mencari referensi liburan yang beda dari biasanya. 

Masih bercerita tentang wilayah Jawa Timur, yaitu Banyuwangi. Wisata kali ini terbilang beda dari biasanya karena tempat wisata ini adalah sebuah hutan di daerah Banyuwangi. Jangan khawatir dulu, hutan kali ini berbeda dengan hutan pada umumnya. Biasanya  hutan ditemui di dataran tinggi, seperti gunung atau bukit. Belum lagi suasana hutan yang juga sepi menjadi kurang menarik bahkan tekesan menakutkan. Namun, hutan yang sedang dibicarakan ini tentu berbeda dong. Semuanya sudah disesuaikan sehingga hutan ini dapat dijadikan wisata yang menyenangkan bersama keluarga.

Hutan De Djawatan merupakan sebuah hutan mini yang berada di Banyuwangi. Hutan ini merupakan bagian dari Perhutani Banyuwangi. Keberadaan hutan ini dtuijukan sebagai tempat wisata yang menyajikan berbagai pohon dan tumbuhan. Lokasi Hutan De Djawatan dari pusat Kab. Banyuwangi terbilang cukup jauh. Jadi, sebelum mendatangi lokasi ini ada baiknya persiapkan fisik, rute, dan kendaraannya juga yah.

Siapa sih yang ga betah liburan di Bandung? Kota kembang yang terkenal dengan orang-orang kreatifnya ini selalu memberikan inovasi, mula dari makanan, wisata, hingga berbagai lainnya yang mampu mengundang wisatawan. Nah, kali ini akan membahas satu hotel yang sebenarnya cukup sudah terkenal. Konsepnya yang unik membuat tempat ini menjadi daya tarik tersendiri. Yuk, cari tahu tentang Kollektiv Hotel!

Kollektiv Hotel ini merupakan sebuah hotel yang berada di Prof. Dr. Ir. Sutami Nomor 62, Bandung. Lokasinya berada di kota, tetapi suasananya tidak begitu ramai. Ini menjaad poin plus bagi pengunjung yang ingin mendapatkan ketenangan ketika sedang vacation/staycation. Oh iya, hotel ini memiliki resto yang tak kalah tekenal dengan hotelnya, yatu Hara. Kollektiv dan Hara menyajikan suasana yang tenang dengan konsep nature. Hal itu terlihat dari dekorasi yang banyak menggunakan tanaman, baik d outdoor/indoor. Hotel yang memiliki lima lantai ini, terdiri dari lantai basement, Hara dan resepsionis, lantai dua sampai empat merupakan kamar penginapan.

Lantai pertama merupakan bagian Hara dan Resepsionis. Bagi yang tidak menginap di hotel ini masih bisa berkunjung ke Hara. Resto ini sangat lucu dan masih satu konsep dengan hotelnya, tidak heran kalau resto cukup tekenal di Bandung. Spot paling dicari adalah bagian rumah kacanya yang berada d bagian luar dan bagian balkon dengan beberapa sofa yang memberikan suasana cozy. Oh iya,bagi pengunjung yang menginap jangan pusing untuk mencari resepsionisnya karena kasir di sini juga menjadi resepsionis hotelnya.

Beralih ke kamar penginapan, desain hotel ini dibuat berbeda dari hotel pada umumnya. Kollektiv Hotel membuat desain kamar dengan bentuk kontainer. Walaupun desain dalam bentuk kontainer, hotel ini memberikan dekorasi yang nyaman dan tenang. Berbagai tanaman merambat disimpan di setiap koridor sehingga tema nature sangat melekat di hotel. Selain itu balok terbuka dari lantai 1-4 di bagian tenga koridor menmpakan berbagai tanaman yang disimpan di lantai 1. Nah kerasa kan kalau hotel ini sangat instagramable. Jadi, kesan kontainer umumnya tidak terlihat di sini, justru dijamin malah ketagihan foto-foto di hotel ini.

Kollektiv Hotel memiliki beberapa jenis kamar, yaitu ada kamar yang berukuran sedang dan besar. Kebetulan saat saya menginap di sini saya memilih kamar yang sedang dengan pilihan kasur single bed. Bentuk dengan konsep kontainer ini tidak memakan banyak ruangan. Saat membuka pintu kamar, kita langsung disuguhkan sebuah dipan yang dihiasi westafel dan cermin yang panjang. Unik bukan? Ya, baru kali menemukan penginapan yang menyimpan westafel di luar kamar mandi. Di bagian atas dipan juga disedikan berbagai minuman cepat saji dengan gelas dan juga hair dryer. Tepat di depannya, ada seuah box kaca yang ternyata adalah kamar mandi. Kamar mand dnegan box kaca ini memang agak meresahkan, tetapi pihak hotel melapisi bahan buram dibagian tengahnya. Sisanya kamar mandi ini Masih sama dengan kamar mandi biasanya, yaitu adanya shower, toilet, dan berbagai perlengkapan mandi lainnya.

Keluar dari kamar mandi dan masuk lebih dalam akan terlihat sebuah kasur dengan meja dan kursi tepat di sampingnya. Tidak lupa sebuah tv yang tertempel di dnding tepat di depan kasur. Spot tidur yang paling disukai adalah sebuah jendela besar yang dibuka dengan menggesernya. Dari spot ini akan memperlihatkan suasana kota Bandung. Walaupun tidak secara keseluruhan, pemandngan dari jendela lantai empat cukup menghibur mata. Oh ya, kamar ini sangat pas sekali untuk melihat sunrise di pagi hari. Secara keseluruhan kamar yang diberikan oleh hotel sangat nyaman. Walaupun konsepya kontainer dengan meminimalisirkan ruangan, tetapi memberikan layanan setara dengan hotel berbintang pada umumnya.

Kollektiv juga menyediakan parkiran di lantai basement. Namun, sangat disayangkan parkiran di hotel ini tidak begitu luas. Jika kedaaan parkiran penuh, kendaraan pengunjung akan ditempatkan di parkiran tambahan di dekat hotel. Bagi pengunjung yang meninap di kamar atas bisa mengunakan lift yang berada di basement. Keamanannya sendiri sangat menjamin karena ada beberapa petugas yang menjaga kendaran pengunjung. Jadi, pengunjung tidak usah khawatir lagi.

Buat kalian yang ingin sekali liburan ke Bandung wajib banget cobain menginap di sini atau sekedar staycation juga bisa banget. Hotel ini benar-benr nyaman sekali apalagi dengan dekorasi tanaman yang membuat pengunjungnya terasa lebih menyatu dengan alam dan lebih menenangkan. Harga per kamar untuk satu malam diperkirakan mulai dari 450 ribu-an dengan free breakfast dari Hara. Aseli makananya enaaaaak banget loh. 

Pemesanan bisa dilakukan secara langsung atau online. Saya sendiri saat menginap di sini melakukan pemesanan dengan caraonline karena lebih mudah dan cepat. Aplikasi yang sering saya gunakan ketika booking online  aadalah Traveloka. Aplikasi ini juga menyediakan beberapa testimoni yan membantu calon pengunjung, seperti saya, mudah membayangkan ketika menginap d hotel tujuan. Selain itu, foto dari hotelnya pun sangat lengkap. Penasaran dengan hotelnya, bisa banget nih buat weekend in, bulan depan, atau kapan pun, langsung booking online aja di sini: Kollektiv Hotel.

Kollektiv Hotel

Prof. Dr. Ir. Sutami Nomor 62, Bandung

Dekat Tol Pasteur, Universitas Maranatha, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Politeknik Bandung

@kollektivhotel