Wisata ke Gunung Legenda Jawa Barat: Tangkuban Perahu

April 03, 2018

Bandung merupakan kota sejuta wisata dan kuliner. Sekali ke sini, pasti akan kembali lagi untuk menikmati kesejukan kota satu ini. Bukan hanya kesejukan cuacanya saja, orang-orang Bandung terkenal dengan kebaikannya. Nah kalau menurut bahasa Sunda, "Orang Bandung mah someah ey!" Coba aja datang ke Bandung! Jika tersesat atau tidak tahu lokasi yang dituju, orang Bandung akan membantu menjawab dengan senyum khasnya. Belum lagi penataan kotanya yang begitu bagus menjadi daya tarik wisatawan untuk kembali ke sini. Bandung memanjakan pejalan kaki dengan baik. Setiap jalan raya selalu diberikan  ruang khusu pejalan kaki. Bukan hanya itu, sepeda sewa pun disediakan bagi wisatawan atau orang Bandung yang ingin berkeliling sembari bersepeda. Oh iya ke Bandung tanpa jalan-jalan ke tempat wisata rasanya kurang lengkap. Jangan coba tanya apa saja destinasi wisata yang ada di Bandung karena ada banyak sekali. Namun, kali ini ada yang beda dari tempat wisata lainnya di Bandung. Kenapa Beda? Nah wisata ini merupakan wisata legenda yang cukup terkenal di tanah Jawa Barat loh. Ada yang pernah dengar legenda Gunung Tangkuban Perahu atau kisah Sangkuriang?



Ya, jalan-jalan ke Gunung Tangkuban Perahu. Siapa yang tak kenal gunung legendaris ini? Semua pasti tahu bagaimana cerita dibalik gunung ini. Gunung Tangukban Perahu merupakan gunung bersejarah di Kota Bandung. Kisah seorang dewa yang dihukum dan diturunkan ke bumi menjadi  seekor anjing. Kemudian menikah dengan seorang gadis cantik bernama Dayang Sumbi. Ahirnya keduanya memiliki seorang anak laki-laki. Tiba-tiba suatu peristiwa di mana anak tersebut memakan ayahnya sendiri yang berwujud anjing harus meninggalkan rumahnya. Dayang Sumbi marah dan sedih atas perilaku anaknya. Akhirnya hubungan anak dan ibu tersebut terputus hingga bertahun-tahun lamanya. Suatu hari, anak tersebut telah menjadi pemuda tampan, tapi ingatan tentang masa kecilnya hilang. Hal itu menyebabkan sang anak tidak mengenali ibunya saat bertemu di suatu tempat. Anak tersebut terpesona dengan kecantikan ibunya sendiri dan ingin menikahinya. Namun, Dayang Sumbi sangat mengenali anaknya dan menolak permintaan tersebut. Walaupun begitu, anaknya tetap ingin menikahi Dayang Sumbi. Akhirnya, Dayang Sumbi pun menyetujuinya dengan syarat membuat sebuah perahu besar yang hanya dibuat dalam satu malam. Hal tersebut dilakukan Dayang sumbi agar anaknya menyerah untuk menikahinya. Ternyata anaknya tidak juga berhenti, ia meminta bantuan para jin untuk membuat perahu tersebut. Dayang sumbi semakin panik dengan situasi tersebut. Dayang Sumbi mulai berpikir untuk menggagalkan rencana anaknya. Ia pun meminta bantuan ayam untuk berkokok lebih cepat menandakan fajar akan muncul. Anaknya yang mendengar suara ayam tersebut murka dengan ibunya. Sang anak pun melempar perahu yang hampir selesai tersebut dan terjadilah Gunung Tangkuban Perah dengan bentuk perahu terbalik.



Selain kisahnya yang melegenda gunung ini juga menjadi tempat wisata favorit keluarga juga loh.  Bukan hanya rasa penasaran saja dengan bentuk gunungnya, beberapa orang yang ke sini juga ingin merasakan kesejukan, kedinginan, dan kepekatan bau belerang di kawah Gunung Tangkuban Perahu ini. Pertama kali sampai di sini, wisatawan akan disuguhkan belerang dari Gunung Tangkuban Perahu. Selanjutnya mulai menuju pintu masuk. Wisatawan akan berjalan dengan jalur ke bawah untuk lebih dekat lagi ke belerang. Sepanjang jalan, mata wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan yang luar biasa disertai kabut tipis.


Wisata Tangkuban Perahu ini menyediakan beberapa spot yang wajib dilewati pengunjung. Di mulai dari pertama kali sampai di tempat wisata ini, pengunjung akan melihat kawah kecil dengan bau belerang (tapi tidka begitu menyengat). Selanjutnya, pengunjung akan melewati gapura selamat datang di Tangkuban Perahu. Jika ingin menuju ke kawah yang lebih dasar, pengunjung harus bersedia turun melewati jalanan setapak yang ke bawah. Jangan takut! Selama perjalanan dijamin tidak akan kelelahan karena akan melewati beberapa spot yang cocok untuk mengabadikan momen bersama teman, keluarga, atau lainnya. Oh iya bagi yang ingin membeli cinderamata (oleh-oleh), di sini juga ada pasar kecil yang menjual cinderamata (oleh-oleh). Oke, sampai jumpa di liburan selanjutnya yah!


Di setiap weekend wisata ini pasti selalu dipadati pengunjung, baik yang lokal maupun mancanegara. Hal tersebut karena menuju lokasi wisata ini sangat mudah kok, kalian yang ingin datang ke Bandung terutama ke Tangkuban Perahu sebagai destinasi wisata yang ingin dikunjungi, bisa membeli tiket pesawat melalui Skyscanner. Kenapa harus Skyscanner sih? Skyscanner merupakan penyedia tiket pesawat, hotel, dan juga sewa mobil. Tiga hal tersebut akan memudahkan kalian yang ingin liburan ke Bandung atau ke destinasi liburan manapun lebih mudah. Bukan hanya itu saja kok, harganya juga menjadi pertimbangan bagi wisatawan. Terbang dari mana pun akan nyaman dengan membeli tiket pesawat Garuda dari Skyscanner. Selanjutnya, kalian bisa memesan hotel impian untuk menginap di Bandung. Skyscanner menyediakan berbagai hotel dengan hanya menuliskan kota tujuan yang akan dikunjungi. Cukup mudah bukan? Oh iya takut memilih hotel karena takut jarak terlalu jauh dengan tempat wisata? Tenang saja, mau jauh atau dekat bukan lagi menjadi masalah besar kok. Fitur sewa mobil di Skyscanner menjadi solusi kesulitan ketika tidak memiliki transportasi pribadi. Jadi, liburan tenang, nyaman, dan seru dengan Skyscanner*.

*Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh IDCorners dan Skyscanner.

You Might Also Like

4 comments

  1. aku sendiri belum pernah ke tangkupan perahu, sebab akses ke sana emang harus ada kendaraan pribadi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lain kali cobalah berkunjung ke Tangkuban Perahu :)

      Hapus
  2. legenda Sangkuriang itu memang lekat dengan Tangkuban Perahu, yang aku ingat tentang tempat ini ya legenda itu dan kesejukannya

    BalasHapus
  3. Ya setuju. Liburan sambil mengenal kearifan lokal nih.

    BalasHapus

Like us on Facebook